Wirausaha Furniture Modern


Furniture Modern adalah furniture untuk perlengkapan rumah atau kantor yang umumnya terbuat dari bahan kayu lapis (multipleks) atau teakblok dan difinishing dengan pelapir cat duco atau bahan pelapis lain seperti : Veneer, PVC (Poly Vinyl Chloride), Decosheet, Tacon, HPL (High Pressure Laminate). Umumnya furnture terlihat lebih menarik, mengkilap dan futuristik dibandingkan dengan furniture klasik. 

Menjalankan Wirausaha Furniture Modern cukup menarik karena pangsa pasarnya masih terbuka lebar, dan umumnya peminat melakukan pemesanan sesuai seleranya (customized); misalnya : Kitchen Set, Bedroom Set, Office, dll. Sehingga pesanan bisa diterima dalam bentuk paket; misalnya untuk Bedroom, mulai dari tempat tidur, lemari pakaian, meja rias, sampai dengan asesorisnya. 

Berikut ini adalah pembahasan tentang tips menjalankan Wirausaha Furniture Modern; sbb :
Selain itu kita juga masih punya kesempatan untuk membuat furniture perlengkapan Kantor (Office) yang Standard; misalnya : Meja Kerja, Meja Komputer, Lemari Dokumen, dll.

1. Tempat Usaha
1.1. Workshop
Sebuah Workshop dibutuhkan untuk tempat melaksanakan pekerjaan pembuatan furniture dari mulai Desain, Pemotongan Bahan, Penyambungan, Pelapisan, dan Finishing sampai ke Penyimpanan. Workshp harus dilengkapi dengan tempat penyimpanan bahan baku, bahan tambahan, tempat penyimpanan peralatan, dan tempat penyimpanan sementara (gudang sementara) untuk produk jadi.
1.2. Kantor dan Ruko
Kantor dan Ruko dibutuhkan untuk melayani calon pelanggan, melayani pesanan, transaksi serta memperkenal produk produk yang telah atau bisa dibuat. Ruko yang memadai disediakan untuk memajang beberapa contoh (sampel) furnitue, sampel bahan, dan sampel pelapir, dan memajang visualisasi proses pembuatan. Kantor dan Ruko harus dibuat menarik dan dipasang Brand Image yang sesuai dengan bisnisnya furniture. Lokasi Kantor dan Ruko sebaiknya dicari yang cukup strategis dekat dengan keramaian, Kantor dan Ruko bisa saja tersedia diberbagai lokasi semacam membentuk cabang.



2. Material
Pembuatan Furniture Modern membutuhkan material bahan baku, bahan tambahan, dan asesories dalam jumlah yang memadai sesuai dengan jenis dan jumlah furniture yang akan dibuat. Penyediaan material meliputi penyediaan sesuai pesanan dan penyediaan untuk cadangan serta untuk pembuatan furniture yang reguler.
2.1. Bahan Baku
Bahan baku untuk pembuatan Furniture Modern banyak sekali jenisnya, misalnya : Kayu, Partcle Board, MDF (Medium Density Fibreboard), Teakblok, Plywood (Kayu Lapis, Multiplek), dll. Namun demikian kami rekomendasikan agar menggunakan Plywood (Kayu Lapis) karena penanganannya lebih mudah dan hasil produknya biasanaya lebih tahan lama. Kayu jati tentu saja lebih baik namun harganya mahal sehingga dinilai tidak efisien dan harga produknya akan sulit bersaing. Plywood atau Kayu Lapis tersedia banyak di toko bangunan dengan berbagai ukuran, misalnya : 3 x 1220 x 2440, 4 x 1220 x 2440, 6 x 1220 x 2440, 9 x 1220 x 2440, 15 x 1220 x 2440, 15 x 1220 x 2440 (mm). Bahan baku lainnya dalam pembuatan Furniture Modern adalah bahan pelapis; seperti : Veneer, PVC (Poly Vinyl Chloride), Decosheet, Tacon, HPL (High Pressure Laminate), dan Cat Duco.
2.2. Bahan Tambahan
Bahan Tambahan dalam pembuatan Furniture Modern sangat bervariatif tergantung jenis dan bentuk furniture yang dibuat; misalnya saja : paku berbagai ukuran, skrup, mur, baut, paku stapler, konsumsi listrik untuk mesin, lem, ampelas, amril, dll. Banyak para pembuat Furniture tidak memperkirakan dan tidak memasukan konsumsi listrik dalam perhitungannya, sehingga terjadi pengurangan keuntungan akibat overhead ini. Proses finishing dengan Cat Duco akan membutuhkan beberapa bahan tambahan lain; misalnya : dempul, thinner, ampelas, pemegang ampelas, amril, vernis.
2.3 Asesories
Asesories adalah material pendukung yang harus dibeli untuk melengkapi furniture menjadi bentuk yang sudah drancang sebelumnya, misalnya : engsel, dowel, kunci, rel, handle, hanger, kaki, dll. tergantung fungsi yang kita inginkan pada furniture yang dibuat. Pipa Stainlees Steel kadang kadang dibuthkan untuk lemari pakaian yang dilengkapi dengan tempat untuk menggantung baju (hanger).


   

Peralatan yang digunakan untuk membuat furniture modern banyak sekali jenisnya dan ada yang bersifat manual digerakan dengan tangan, ada juga yang sudah digerakan dengan mesin. Pemilihan peralatan harus agak cermat dalam menentukan alat mana yang cukup manual dan alat mana yang sebaiknya menggunakan mesin karena akan berpengaruh pada nilai investasi. 
3.1. Alat Potong 
Alat Potong digunakan untuk melakukan pemotongan bahan baku, dan bahan pelapis dan sebaiknya tersedia dalam 2 jenis; yaitu yang manual dan yang menggunakan mesin. Contoh alat potong manual : gergaji tangan, gergaji multiplek, gergaji kecil untuk membentuk triplek. Contoh alat potong menggunakan mesin : circle saw, bor, jig saw, dan saw planner. Parlatan potong yang bertenaga mesin membutuhkan instalsi listrik karena biasanya menggunakan mesin (motor) listrik. Ketika membuat instalasi listrik untuk peralatan maka harus dipikirkan sistem proteksi listrik dan keamanan untuk karyawan, karena resiko kerugian akibat hal ini akan menggangu kelancaran proses produksi. 
3.2. Alat Penyambungan
Beberapa alat penyambungan yang dibutuhkan bor, screwdriver, stapler udara yang umumnya digerakan dengan menggunakan tenaga dari Kompressor atau Listrik. Kompresor itu sendiri akan dibutuhkan juga untuk keperluan Cat Duco. Peralatan lain untuk penyambungan dengan menggunakan lem maka dibutuhkan spatula lem. 
3.3. Alat Finishing 
Peralatan Finishing akan dibutuhkan untuk proses penyelesaian dan menghaluskan furniture; misalnya : kikir, router, amril, poles, pemegang amplas, peralatan untuk proses Cat Duco, dll. Permukaan furniture juga harus dibersihkan dengan menggunakan Lap Halus dan bila perlu diberikan cairan cleaner terutama untuk membersihkan bekas lem. 
3.4. Alat Bantu 
Alat Bantu yang terlibat dalam proses pembuatan Furniture Modern bisa bervariasi misalnya pada saat produk handling akan dibutuhkan alat transportasi, pada saat delivery juga akan dibutuhkan sebuah mobil bak atau mungkin truk. Perlatan bantu lainnya adalah seperti obeng, palu, kunci pas, kunci L, penyiku, penggaris, meteran, gergaji besi, dll.

    

4.1.Tukang 
Tukang akan bertugas dan bekerja untuk melakukan pembuatan furniture mulai dari pemotongan sampai dengan finishing. Dia akan bekerja setelah diberikan gambar, bahan dan pola pemotongan. Tukang haruslah yang memilki kualifikasi dan mahir dalam menggunakan perlatan. Selanjutnya tukang juga harus diupayakan peduli terhadap cost atau biaya biaya, sehingga dia bisa bekerja secara efisien dan efektif. 
4.2. Pembantu Tukang 
Pembantu Tukang tugasnya adalah membantu Tukang dalam proses pembuatan furniture, sehingga dia dibawah koordinasi Tukang. Kualifikasi Pembantu Tukang tidak perlu seperti Tukang, yang penting menurut dan mau belajar serta mengikuti instruksi dari Tukang.. 
4.3. Sales 
Sales ini bertugas mempromosikan dan memasarkan produk Furniture yang dibuat dan mampu dibuat, agar para kosumen berminat untuk memesan produk yang ditawarkan. Sales yang baik harus sabar serta memilki kemampuan Interpresonal Skill dan Teknik Menjual dan Mempromosikan, sehingga bisa meyakinkan calon pelanggan. Sales juga harus menguasai internet sehingga bisa melakukan marketing melalui internet karena pada era saat ini media sosial di internet menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas. 
4.4. Desainer 
Desainer memilki tugas untuk membuat desain produk, membuat gambar sket dan gambar kerja dan menentukan material yang akan digunakan . Desain tersebut diterjemahkan dari keinginan pelanggan dan dikomunikasi hingga pelanggan menyetujuinya. Seorang Desainer harus memilki kemampuan membuat gambar dan sket dan bila perlu menggunakan software tertentu. 
4.5. Keuangan 
Personil di Keuangan bertugas untuk mencatat dan mengendalikan keluar dan masuk uang, bila perlu memilki kemampuan Accounting dan mampu mengklasifikasi post keuangan. Kalu bisa dia juga dituntut untuk bisa memonitor arus kas sehingga bisa mengendalikan kelancaran pendanaan untuk operasional produksi. 

5.1. Bisnis Proses dan SOP
Bisnis Proses untuk Wirausaha Furniture Modern dimulai dari Pemasaran dan Promosi, Pelayanan Pesanan, Desain dan Pembuatan Pola, Pemotongan Material, Pembuatan Furniture, Finishing, dan Product Handling, serta Pengiriman atau Penjualan. Pada setiap tahapan bisnis proses sebaiknay dibuatkan SOP (Standard Operating Procedure), hal ini untu memudahkan karyawan dalam bekerja yaitu memiliki panduan. Selain itu dengan adanya SOP juga memudahkan kita dalam melakukan pengawasan dan pengendalian, kita bisa melakukan teguran atau warning apabila ada hal hal yang diluar ketentuan SOP. Kita juga bisa saja mencantumkan syarat syarat kualitas dalam SOP sehingga produk yang dibuat dapat memuaskan pelanggan. 
5.2. Permodalan 
Permodalan bisa menggunakan anggaran sendiri atau modal dari Bank. Sejumlah anggaran akan dibutuhkan untuk investasi barang tetap seperti perlatan, dan anggaran lainnya digunakan untuk operasional terdiri dari bahan baku, energi listrik dan overhead. Gaji karyawan dikelompokkan kedalam overhead, sedangkan biaya pemasaran dan promosi sebaiknya dipisahkan agar memudahkan monitoringnya. 
5.3. Pemasaran dan Promosi 
Pemasaran dan Promosi Furniture Modern dapat dilakukan secara offline maupun online. Pemasaran dan Promosi offline dilakukan di Ruko juga dilakukan secara silaturahmi ke tatangga, kenalan, teman, orang tua temannya anak, menyebarkan pamflet, dll. Sedangkan pemasaran dan promosi online dilakukan via internet. Misalnya melalui media sosial atau membuat situs web.

Comments

Popular posts from this blog

Wirausaha Las Teralis, Pagar, Canopy

Wirausaha Toko Komputer

Usaha Pembuatan Es Batu