Wirausaha Las Teralis, Pagar, Canopy



Menjalankan usaha Bengkel Las untuk pembuatan Teralis, Pagar, Canopy, Tangga, dll cukup menjanjikan dan akan memberikan pendapatan serta keuntungan yang signifikan jika dikerjakan dengan serius, tekun, dan mau mendengarkan keinginan pelanggan. Pada umumnya pelanggan atau masyarakat cenderung mengikuti trend atau jaman, sehingga seringkali mereka ingin membuat model terbaru terkait dengan penampilan rumah atau tempat tinggalnya. Teralis, Pagar, canopy, dll. akan digantikan dengan model yang baru walaupun yang lama masih bagus. Akhir akhir ini kita mengenal istilah model “minimalis” untuk teralis, pagar, canopy, tanggal, dll. Mungkin nantinya beberapa saat lagi akan dikenal model baru dan konsumen ingin menggantinya dengan model yang baru tersebut.

Selain itu, memilki bengkel las seperti itu bisa juga digunakan untuk pembuatan barang barang yang bisa langsung dijual ke konsumen tanpa melalui pesnan terelebih dahuli, misalnya : Jemuran Pakaian, Tempat Handung, Tempat Hanger Pakaian, Rak Tanaman Hias, dll. Bahkan beberapa bengkel las nampaknya juga ada yang membuat barang barang untuk mainan anak; misalnya : ayunan, jungkitan, komidi putar mini, dll. Apabila kita inovatif dan mencoba kreasi kreasi baru maka tidak menutup kemungkinan bahwa bengkel bisa eksis dan membuat barang barang yang bisa langsung dijual ke konsumen.

Berikut ini adalah pembahasan tentang upaya untuk mewujudkan Wirausaha Las Teralis, Pagar, Canopy dengan membangun Bengkel Las; sbb :

Dengan meningkatnya jumlah pembangunan rumah yang dilakukan oleh pengembang perumahan merupakan prospek bagi bengkel las teralis, karena umumnya setelah rumah selesai dibangun akan diikuti dengan pembuatan pagar, teralis, canopy, pintu garasi, tangga, dll. Maka komplek perumahan yang baru maupun yang sudah lama merupakan sasaran pemasaran pembuatan teralis, pagar, canopy, dll.

1. Tempat Usaha
1.1. Workshop
Workshop Las atau Bengkel Las akan digunakan sebagai tempat untuk melkukan produksi pembuatan Teralis, Pagar, Canopy, Tangga, dll, sehingga ukurannya harus agak luas. Workshop Las atau Bengkel Las yang dibuat harus memadai untuk volume pekerjaan yang akan dihadapi. Lokasi tidak begitu ada permasalahan kecuali bahwa bengkel las harus berdekatan dengan Kantor atau Ruko tempat administrasi dan pemasaran. Kita juga bisa mengatur lay out bengkel las berdasarkan alur pekerjaan, misalnya : gudang bahan baku, gudang peralatan, tempat membuat desain, tempat pemotongan bahan baku, tempat produksi pengelasan, tempat untuk finishing, dan tempat untuk produk jadi. Di workshop atau bengkel las harus tersedia instalasi listrik dengan kapasitas yang memadai, karena mesin las dan beberapa peralatan akan membutuhkan power yang relatif besar.
1.2. Kantor & Ruko
Kantor atau Ruko dibuat dengan tujuan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pemasaran, memajang contoh produk, brosur, proses administrasi, proses pengendalian produksi, transaksi pesanan, dll. Lokasi Kantor atau Ruko harus diupayakan strategis dan berdekatan dengan tempat keramaian. Lokasi Kantor atau Ruko juga harus berdekatan dengan bengkel las dan bila perlu satu lokasi, hal ini untuk efisiensi dan memudahkan koordinasi pekerjaan. Bila memungkin di Kantor dilengkapi dengan seperangkat Komputer untuk melakukan proses administrasi, design, dll.

2. Peralatan
Banyak jenis peralatan yang akan dibutuhkan untuk mendukung usaha bengkel las terallis, pagar, canopy, tangga, reiling, dll. Peralatan umumnya meliputi : perlatan Las, Peralatan Potong Metal, Peralatan Finishing, dan beberapa Alat bantu yang akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Pada tahap awal kita mungkin hanya mengetahui beberapa jenis perlatan, namun dalam perjalanannya kita akan mengetahui peralatan apa saja yang akan dibutuhkan.
2.1. Mesin Las
Mesin Las merupakan perlatan utama yang harus ada dan prioritas, mesin las yang umumnya digunakan adalah Mesin Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) yang kapasitasnya dibawah 400 Amp; kemudian instalasi Las Gas (Asetelin dan Oksigen, atau LPG dan Oksigen). Mesin Las SMAW harus dilengkapi dengan Stang Las, Masker Las, sedangkan Las Gas harus dilengkapi dengan Brander Las dan Kacamata Las, dan botol Oksigen serta botol Gas Asetelin atau LPG. Mesin Las SMAW diupayakan yang memilki kemampuan untuk melakukan pengelasan Stainless Steel.
2.2. Alat Potong Metal
Brander Potong Gas, Gergaji, Tang Potong, Gunting Potong, Gerinda Potong, dll. merupakan alat potong metal (logam) yang digunakan pada tahap awal; yaitu memotong material yang telah ditentukan ukurannya berdasarkan gambar yang dibuat oleh desainer.
2.3. Alat Finishing
Peralatan yang digunakan untuk proses finishing digunakan pada tahap akhir; misalnya saja : gerinda tangan, gerinda mesin, poles, alat untuk cat duco, dll. Pada proses finishing juga akan dibutuhkan alat untuk dempul atau mesin amplas untuk menghaluskan permukaan. Sedangkan material Stailnless Steel biasanya hanya membutuhkan gerinda dan mesin poles.
2.4. Alat Bantu
Banyak jenis alat bantu yang akn digunakan di bengkel las teralis, namun pengadaannya agar disesuaikan dengan kebutuhan saja; misalnya : alat ukur panjang (meteran), ragum, tang jepit, palu, palu terak las, kikir, kuas, dll. Alat bantu untuk pengecatan duco; misalnya : kompresor, selang udara, spatula, dll.


3. Material
3.1. Bahan Baku
Bahan baku untuk produksi atau pembuatan Teralis, Pagar, Canopy, Tangga, dll secara umum adalah : Plat Baja, Baja Batangan, Besi Siku, Hollow Bar, Stainless Steel, Besi Beton, Pipa, dll. Ada dua type atau spesifikasi material yang umumnya digunakan sebagai bahan baku di bengkel las; yaitu : Baja Konstruksi (Baja Karbon Rendah), dan Stainless Steel (Baja Tahan Karat) dengan berbagai bentuk. Baja Stainless Steel agar dipilih yang komposisinya 18-8; artinya Khrom-nya 18% dan Nikel- nya 8%; kalau dalam spesifikasi teknik adalah : AISI 304, SUS 304.
3.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan yang dimaksud adalah material yang terkait dengan proses pengelasan namun bukan merupakan bahan baku; antara lain : kawat las, gas elpiji atau asetelin, dan oksigen. Semua bahan tersebut diatas harus disediakan stock minimal masing masing 1 dos Kawat Las, 1 Botol Oksigen, dan 1 Botol Asetelin atau LPG. Kawat Las yang disediakan umumnya 2 ukuran; yaitu besar dan keci atau 2,5 mm dan 3,2 mm, namun kawat las untuk pengelasan Stainless Steel beda lagi dengan kawat las untuk besi beton atau baja karbon/ baja konstruksi biasa.
3.3. Asesoris
Asesories untuk pembuatan teralis, pagar, canopy, tangga, dll. Umumnya adalah ornamen untuk memperindah yang terbuat dari besi cor. Berbagai bentuk ornamen seperti ini banyak dijual di toko besi; misalnya saja : mata tombak, motif bunga, motif daun, motif bintang, dll. Disarankan untuk tidak terlalu banyak memasang ornamen, selain mengurangi estetika juga kurang efisien dan ketika sudah jadi kadang banya yang terlepas. Suatu saat kita juga harus menyediakan sekrup, mur baut, dan fastener lainnya.

4. Kendaraan.
4.1. Mobil Pick Up.
Mobil pick up akan dibutuhkan untuk mengantar produk jadi yang dipesan oleh konsumen ke tempat tujuan, karena teralis, pagar, canopy adalah barang yang ukurannya besar serta berat. Selain itu juga mobil pick up ini akan digunakan untuk mengangkut material yang dibeli sebagai bahan baku apabila jumlahnya banyak. Kadang kadang kita juga harus datang ketempat pelanggan untuk melihat lokasi dan melakukan pengukuran, karena kita akan ditemani oleh Desainer maka mobil ini akan dibutuhkan sebagai transportasi.
4.2. Torbil
Torbil adalah singkatan dari motor mobil, sejenis kendaraan sepeda motor namun pada bagian belakangnya terpasang bak untuk mengangkut barang. Kendaraan ini akan digunakan untuk mengangkut produk jadi ketempat pemesan jarak dekat dan mungkin berbelanja barang barang atau material yang berukuran kecil, tujuannya adalah efisiensi.

5. Karyawan
5.1. Tukang Las
Tukang Las atau Juru Las atau Welder akan menjadi karyawan andalan dalam usaha bengkel las teralis, pagar, canopy, dll. karena mereka merupakan karyawan kunci dalam proses produksi yanng umumnya dilakukan dengan proses pengelasan. Tukang las sebaiknya dicari orang yang sudah memilki kemampuan dan berpengalaman. Apabila pesanan dan pekerjaan bertambah maka jumlah Tukang Las harus ditambah, karena pekerjaan pengelasan adalah pekerjaan berat. Kita harus meminta waktu kepada semua Tukang Las untuk diberikan semacam pengarahan dan penjelasan tentang menjaga kualitas hasil kerjanya.
5.2. Pembantu Tukang
Pembantu Tukang akan bertugas mendampingi dan membantu Tukang Las serta mengerjakan pemotongan material. Setelah selesai bertugas pemotongan material bahan baku dia harus bertugas untuk melayani dan membantu Tukang Las; misalnya : menyediakan kawat kawat las, membantu finishing, menyediakan dan memasang instalasi gas untuk pengelasan, dll.
5.3. Sales
Sales akan bertugas untuk melakukan promosi dan pemasaran produk yang dapat dibuat oleh bengkel las, misalnya : berbagai bentuk dan type teralis, pagar, canopy, tangga, reiling, mainan anak, jemuran, tempat piring, tempat hanger baju, dll. Seorang Sales akan dibekali dengan brosur dan foto foto produk yang dapat diproduksi serta harga masing masing jenis produk. Dia juga harus bertanggung jawab apabila ada pelanggan yang datang untuk melayaninya dan mengkomunikasikan pesanan pelanggan ke Desainer, serta menyelsaikan transaksi dengan pelanggan.
5.4. Desainer
Desainer akan bertugas menterjemahkan pesanan atau keinginan pelanggan menjadi gambar rancangan produk dan tahapan proses yang akan dikerjakan. Sehingga dengan adanya seorang Desainer akan dapat diketahui jumlah material yang akan digunakan, estimasi biaya yang akan dikeluarkan, dan akhirnya keluar angka HPS. Dengan berpegangan pada HPS dan biaya transportasi maka kita bisa menentukan margin.
5.5. Keuangan
Keuangan atau Kasir akan bertugas mengelola uang masuk dan uang keluar, dia juga harus bertanggung jawab terhadap penagihan dan mencatat semua aktifitas keuangan serta membuat laporannya. Setiap transaksi keuangan baik itu uang masuk maupun uang yang keluar harus melalui persetujuan kita dan kita sebaiknya memonitor aktifitas ini dari waktu ke waktu.


6. Sistem & Manajemen
6.1. Bisnis Proses dan SOP
Sebaiknya kita membuat gambaran proses keseluruhan mulai dari datangnya pesanan pelanggan, desain, transaksi keuangan, proses pembuatan, penyimpanan hasil produk sampai dengan delivery. Setiap proses sebaiknya dibuat panduan operasi atau langkah kerja dan kualitas produk yang diinginkan. Semua hal ini disosialisasikan ke seluruh karyawan sehingga mereka akan memahami tujuan dari bisnis ini serta aspek mana saja yang dapat dilakukan efisiensi.
6.2. Permodalan
Modal akan dibutuhkan untuk aktiva tetap (barang yang menjadi aset tetap) dan juga untuk pembelian material serta upah tenaga kerja sebagai modal operasional. Modal untuk aktiva tetap harus dikeluarkan langsung dari milik kita, baik itu dari tabungan maupun pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan, sedangkan modal untuk operasional bisa saja diperoleh dari pelanggan berupa uang muka untuk setiap pesanan dan pelunasan setelah produk selesai.
6.3. Pemasaran dan Promosi
Pemasaran dan promosi selain menjadi tugas dan tanggung jawab Sales, juga sebaiknya dilakukan oleh kita si pemilik karena lancarnya bisnis ini akan tergantung pada aktifitas ini. Kita sebaiknya bersilaturahmi ke semua teman dan kenalan, serta menambah calon pelanggan kemudian mempromosikan semua produk yang dapat dibuat. Selain itu ada baiknya juga membuat situs web, mempromosikannya melalui situs jejaring sosial, dll.

Comments

Popular posts from this blog

Wirausaha Toko Komputer

Usaha Pembuatan Es Batu