Usaha Produksi Gula Merah dan Gula Semut


produksi gula merah

Gula Merah ada beberapa jenis tergantung dari bahan baku yang digunakan, jika bahan baku yang digunakan adalah nira enau atau aren maka gula merahnya kadang disebut juga dengan gula aren. Namun jika bahan bakunya adalah nira kelapa maka gula merahnya disebut juga gula kelapa atau gula jawa. Gula Merah yang terbuat dari Nira Kelapa dan nira aren cukup popular di masyarakat, dibeberapa tempat ada juga gula merah yang dibuat dari bahan nira nipah, sejenis tanaman jenis palma yang tumbuh dipinggir pantai, namun hal ini sangat jarang. 

Masyarakat kita sudah sejak lama menggunakan gula merah sebagai pemanis pada masakan, dan produk makanan tetentu; misalnya : bubur merah, rujak, makanan ringan seperti keripik manis, kueh tingting, noga kacang, dll. Penggunaan gula merah sebagai pemanis mengalami peningkatan setelah ada fenomena bahwa gula merah lebih menyehatkan; misalnya pada berbagai jenis minuman tradisional.

Pangsa Pasar
Permintaan gula merah dipasar cukup tinggi biasanya digunakan untuk berbagai jenis produksi makanan, untuk pembuatan kecap, campuran pembuatan obat tradisional atau herbal, dll. Demikian juga halnya dengan kebutuhan masyarakat terutama rumah tangga terhadap gula merah cukup signifikan, walaupun brfluktuasi. Gula Aren memilki segmen pasar tersendiri dan umumnya digunakan untuk obat dan pemanis berkualitas, karena gula aren rasanya lebih baik daripada gula kelapa. Peningkatan permintaan masyarakat terhadap gula merah biasanya terjadi pada musim tertentu; misalnya bulan puasa menjelang lebaran. Dibeberapa hotel, restoran, bahkan didalam pesawat terbang biasanya disediakan dua pilihan pemanis gula pasir dan gula merah.

gula merah

Proses Pembuatan
Dalam proses pembuatan gula merah, mula mula adalah mengumpulkan bahan baku berupa nira kelapa atau nila aren (umumnya terpisah atau tidak dicampur satu sama lain). Nira diperoleh melalui proses penyadapan; yaitu memotong bunga kelapa atau bunga aren yang kemudian akan menetes cairan yang disebut nira atau lahang. Nira yang telah terkumpul dibersihkan dengan cara disaring kemudian dilanjutkan dengan proses memasaknya pada kuali sambil diaduk aduk, makin lama makin menggumpal dan berbuih. Untuk mengurangi buih dan mengendapkan kotoran biasanya ditambahkan irisan kelapa tua atau sedikit minyak kelapa, Cairan yang sudah kental dan berwarna kecoklatan kemudian dituangkan kedalam cetakan kayu yang telah disiapkan. Selanjutnya dibiarkan dingin didalam cetakan, setelah dingin kemudian dikeluarkan dari cetakan maka diperoleh gula merah cetak.

Bahan Bakar
Dalam proses memasak gula merah dibutuhkan nyala api yang sedang dan kontinyu dalam waktu yang relative lama, sehingga dibutuhkan bahan bakar yang memadai dan efisien. Proses memasak dilakukan pada kuali yang disimpan pada tungku yang terbuat dari batu bata dan tanah liat atau semen. Bahan bakar yang digunakan umumnya kayu bakar ranting pohon kering , dahan dan daun kelapa kering , sabut kelapa, batok kelapa atau arang kayu. Jika bahan bakar menggunakan BBM atau Gas maka menjadi tidak efisien dan ongkos produksi menjadi mahal. Dengan demikian maka pembuatan gula merah tidak memungkinkan untuk dilakukan di perkotaan, karena harus berdekatan dengan sumber bahan baku, dan bahan bakar tradisional.

Gula Semut
Gula merah yang sudah matang bisa juga dibiarkan dingin tanpa dituang kedalam cetakan untuk kemudian digiling dan disaring /diayak untuk dijadikan gula merah serbuk (bubuk). Gula merah serbuk ini selanjutnya dikeringkan dengan dijemur atau dioven sampai kadar airnya kira kira dibawah 2%. Gula merah jenis ini disebut Gula Semut, gula jenis ini memilki segmen pasar tersendiri dan memilki nilai tambah yang cukup baik. Namun karena pembuatannya yang lebih sulit dan lama, serta adanya sisa gula dari saringan/ ayakan, maka para pembuat gula tradisional agak jarang yang memproduksi gula semut. Namun ketika pasar gula merah cetak sedang lesu, maka mereka akhirnya berupaya juga untuk membuat gula semut sebagai alternatif penggantinya.

cetakan gula merah

Pembatasan Ruang Lingkup
Jika kita ingin menjajagi untuk menjalankan usaha produksi gula merah atau gula semut, maka kita harus memutuskan bahwa kita tidak akan terlibat dalam penyadapan nira karena hal ini membutuhkan pengalaman tenaga kerjanya serta membutuhkan tanaman kelapa dan aren yang akan disadap niranya. Kita dapat memulai usaha dengan menampung (membeli) nira hasil penyadapan dari para penyadap, namun tentu saja kita harus mengetahui kualitas nira yang baik untuk menghindari pengoplosan yang mungkin ssaja dilakukan oleh para penyadap. 

Selanjutnya kita melakukan proses produksi pembuatan gula merah. Untuk meningkatkan daya saing di pasar maka kita siasati dengan pengepakan atau kemasan yang baik dan menarik, misalnya dengan kemasan plastik yang bergambar dan diberi merk tertentu. Hal inilah yang agaknya terlupakan oleh para pembuat gula merah tradisional, sehingga daya jual dan harganya kurang bersaing.

Comments

Popular posts from this blog

Wirausaha Las Teralis, Pagar, Canopy

Wirausaha Toko Komputer

Usaha Pembuatan Es Batu