Pisang Epe
Dipinggiran jalan disekitar Pantai Losari di Makasar akan ditemui kios kios atau warung penjual Pisang Epe, jajanan kuliner khas Makasar selain Coto Makasar. Warung warung tersebut akan ramai dikunjungi para pembeli dari mulai sore sampai malam hari, terutama menjelang libur dan week end. Rupanya selain penduduk lokal juga banyak wisatawan dan pengunjung dari luar daerah yang ingin mencoba mencicipi jajanan ini.
Pisang Epe sebenarnya adalah pisang yang dijepit dibuat menjadi pipih kemudian dibakar diberi bumbu pemanis kinca (pasta) gula merah (aren) yang dicampur dengan durian, kemudian ditaburi cokelat dan atau keju. Pisang yang dipilih untuk membuat Pisang Epe biasanya adalah Pisang Kepok yang tidak terlalu matang (mengkal), karena pisang jenis ini kalau dibakar akan menjadi renyah dan enak rasanya. Kunci keberhasilan rasa Pisang Epe ternyata pada saat pembakaran pisang, harus dibolak balik dan tidak terlalu matang juga tidak mentah. Untuk rasa biasanya kita dipersilahkan untuk memilih tergantung selera; misalnya : rasa nangka, durian, cokelat, keju atau kombinasi diantaranya.
Harga sepiring Pisang Epe yang terdiri dari 3 atau 4 buah pisang sekitar Rp. 10.000.- s/d Rp. 12.000,-, tergantung di warung yang mana anda membelinya. Menurut kabar ceritera masing masing warung memilki ciri khasnya sendiri. Harga seperti ini menjadi sangat wajar bagi para pengunjung ke Kota Makasar untuk mencoba mencicipi makanan khas Makasar. Demikian juga halnya bagi penduduk Makasar yang kedatangan tamu atau keluarga dari luar daerah tidak menjadi beban untuk mengajak mereka jajan dan mencicipi Pisang Epe sambil menikmati keindahan Pantai Losari.
Bagi para penjual Pisang Epe, kondisi keramaian di Pantai Losari ini menjadi prospek bisnis yang lumayan untuk tambahan pengahsilan karena rata rata semalam kalau lagi ramai mereka bisa menghabiskan sampai 20 tandan pisang. Namun sayangnya Pisang Epe belum terpikirkan untuk diawetkan (atau lebih tahan lama) sehingga bisa dibawa menjadi oleh oleh bagi wisatawan atau pengunjung ke Makasar. Lain halnya dengan otak otak khas Makasar, anda bisa membelinya di toko sudah dipaking dalam kardus dan bisa dibawa dijadikan oleh oleh yang tahan 2 sampai 3 hari dan seminggu bila disimpan di lemari es.
Bagi masyarakat Indonesia yang berlokasi selain di Sulawesi atau Makasar terutama di kota kota besar di Pulau Jawa; misalnya di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dll mungkin tidak ada salahnya untuk mencoba menggeluti tentang Pisang Epe ini. Mencoba membuatnya sendiri kemudian menjajakannya ditempat keramaian; seperti didekat Mall, di Alun Alun, Taman, dll. Hal ini dimungkinkan karena rasa Pisang Epe cukup enak dan tidak terlalu asing bagi penduduk atau masyarakat di Pulau Jawa. Bahkan di masyarakat Sunda (Jawa Barat) ada jenis pisang yang menurut seleranya cukup enak rasanya bila dibakar yaitu Pisang Lampeneng (Sunda : "Cau Lampeneng").
Comments
Post a Comment