Usaha Kursus Stir (Mengemudi) Mobil
Berikut ini adalah pembahasan tentang upaya untuk melakukan Usaha Kursus Setir Mobil atau Mengemudi Mobil; meliputi faktor sbb :
Jumlah kendaraan mobil mengalami peningkatan terutama setelah muncul berbagai kemudahan dalam kepemilikan mobil melalui leasing, kredit, dan ditambah dengan semakin murahnya harga mobil bekas. Saat ini kepemilkinan mobil bekas juga dipermudah melalui leasing atau kredit. Sehingga hal ini menyebabkan semakin banyaknya keluarga di Indonesia yang memilki mobil bahkan ada yang memilki lebih dari satu. Hal ini juga merupakan peluang bagi Usaha Kursus Setir Mobil atau Mengemudi Mobil, karena saat ini banyak anggota keluarga yang ingin memilki kemampuan mengemudikan mobil; misalnya : ibu, anak, bahkan bapaknya sekalipun.
Usaha ini cukup menjanjikan karena semakin banyak orang yang membutuhkan keterampilan mengemudikan mobil, terkait dengan semakin mudahnya proses kepemilikan kendaraan melalui kredit.
Usaha Kursus Setir Mobil harus memilki ijin usaha Pemerintah Daerah dan juga semacam lisensi dari pihak Kepolisian Lalulintas. Bahkan dalam beberapa kasus bekerja sama dengan pihak Kepolisian Lalulintas dalam hal kepemilikan SIM [Surat Ijin Mengemudi] untuk peserta kursus yang berhasil lulus. Ujian Teori dan Praktek yang biasanya diberikan pada orang yang akan membuat SIM dipindahkan/ atau dibuat sama di tempat Kursus Setir Mobil dan mendapat persetujuan pihak Kepolisian Lalulintas sebagai pengganti Ujian Kepemilikan SIM. Atau sebaliknya peserta yang telah dianggap selesai dalam Kurusus Setir Mobil diikut sertakan dalam Ujian Kepemilikan SIM yang dilaksanakan oleh pihak Kepolisian Lalulintas.
Untuk memulai membuka Usaha Kursus Setir Mobil atau Kursus Mengemudi Mobil dilakukan dahulu identifikasi tentang hal hal yang harus dimilki atau sarana dan prasarana untuk pendukungnya. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mobil yang harus ada; yaitu dari segi jumlah dan jenisnya. Selanjutnya mengenai tempat; yaitu kantor untuk pendaftaran dan administrasi, serta kita juga harus memperhatikan tentang tempat untuk latihan mengemudikan mobilnya.
Dalam melaksanakan Kursus Setir Mobil kita juga harus memilki Instruktur yang memiliki kemampuan untuk melatih orang dalam hal mengemudikan mobil. Kita juga harus memperhatikan tentang prasarana lainnya; yaitu perlatan pendukung untuk pembelajaran; misalnya ruang teori, peralatan dan rambu lalu lintas, dll. Karena Kursus Setir Mobil terkait dengan urusan lalu lintas jalan raya, maka kita dan personil yang terlibat harus memahami tentang aturan atau regulasi lalu lintas; antara lain adalah Undang Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan Raya.
Sebuah kantor untuk tempat usaha mutlak diperlukan sebagai tempat untuk esistensi usaha tersebut, dan biasanya dijadikan tempat untuk pendaftaran serta administrasi peserta kursus. Sedangkan tempat untuk Latihan Mengemudikan Mobil, kita dapat memanfaatkan lahan kosong yang representatif milik pemerintah daerah; misalnya diseputar taman pada waktu waktu tertentu ketika sepi oleh pengunjung. Mobil harus disediakan dalam beberpa jenis; misalnya Sedan, mobil Van Keluarga sebagai sarana untuk latihan. Dalam beberapa kasus sebuah mobil harus dimodifikasi pada bagian Setir, Kopling dan Rem; yaitu dibuat ganda, satu untuk peserta dan satu untuk pendamping Instruktur. Mobil modifikasi ini biasanya digunakan pada saat peserta kursus mulai turun atau mulai menggunakan jalan raya sebagai arena untuk latiha. Maksud dan tujuan dari modifikasi tersebut diatas adalah untuk keselamatan di jalan raya; karena menyangkut jalanan umum yang memilki potensi dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
Metoda Latihan untuk menyetir atau mengemudikan mobil dimulai dengan pertemuan untuk mempelajari teori tentang sistem kerja sebuah mobil, mempelajari rambu rambu lalulintas, dan teknik mengemudikan mobil dengan cara cara yang benar. Selanjutnya dilanjutkan dengan pertemuan untuk mencoba menghidupkan mesin mobil, mengenaili peralatan dan instrument yang ada pada mobil serta memahami fungsi dan cara kerjanya; sambil praktek mencoba manjalankannya; misalnya menyalakan lampu sen; dll. Dilanjutkan dengan pertemuan untuk mencoba menjalankan atau mengemudikan mobil di lahan kosong; dengan beberapa situasi; misalnya : maju atau mundur; pindah perseneling, belok kiri belok kanan, parkir; dll.
Jika hal dianggap sudah lancar; biasanya untuk lancar; normalnya sekitar 2 atau 3 kali pertemuan; maka dilanjutkan untuk mencoba dijalan raya. Pelajaran yang cukup penting dan biasanya di uji dalam pembuatan SIM adalah berhenti ditanjakan atau jalanan miring; hal ini harus diberikan dengan cara cara yang benar dan aman untuk pengemudi, mobil, dan juga orang lain. Dalam beberapa kasus kadang kadang ada juga Instruktur yang sebenarnya belum paham tentang hal ini, maka kita sebagai pemilik usaha harus dapat memastikan bahwa Instruktur benar benar menguasai Teknik Mengemudi Mobil dengan profesional dan cara cara yang benar.
Untuk promosi dan pemasaran; selain melalui iklan di media juga kita harus berupaya untuk membentuk jaringan atau network melalui pembentukan alumni. Jika memang tempat kursus yang kita milki berkualitas, maka alumni kita akan merasakan kualitas tersebut dan selanjutnya mereka akan dengan sukarela mempromosikan usaha kita kepada pihak lain. Misalnya kita membuka forum komunikasi alumni baik online maupun offline; kemudian dalam beberapa kesempatan kita memberikan masukan berupa tips mengemudikan mobil dengan aman dan benar untuk forum tersebut, maka sebenarnya secara tidak langsung kita telah melakukan promosi.
Jangan lupa bahwa mobil yang digunakan untuk latihan mengemudi juga dapat dijadikan media untuk melakukan promosi; dengan cara diberikan banner atau tulisan iklan tentang usaha kita. Cara lain untuk memperoleh potensi pasar adalah ditempat pembuatan SIM, orang orang yang tidak lulus dapat menjadi peluang untuk menjadi peserta Kursus Setir Mobil, dengan diiming iming diberikan SIM.
Comments
Post a Comment